Total Tayangan Halaman
Sabtu, 21 Januari 2012
Sekali Lagi Soal Imam Baru
oleh: Bernadus Kopong Gana
==================================================================================
Romo Eusebius Puru Duli akan disambut sebagian besar warga Desa Watoone hari ini di Pelabuhan Waiwerang, Adonara. Hanya sebagian besar warga Desa Watoone, kecuali kalau umat lain di Witihama juga menganggap perlu menyambut pastor muda yang baru ditahbiskan di Timor Leste ini.
Dan hanya sebagian warga Desa Watoone, karena ternyata ada juga org dari Desa Watoone yang tak mau menyambut pastor ini. Bahkan ada dugaan keras, orang Watoone sendirilah yang mempengaruhi pastor Witihama agar ikut-ikutan tak menyambut pastor baru.
Seantero Witihama bahkan terbengong juga, bagaimana mungkin ada juga orang Watoone sendiri yang berupaya menggagalkan upacara penyambutan imam baru dengan berbagai cara. Dan lebih payah lagi, imam paroki witihama pun ikut terbawa dalam persekongkolan mereka.
Ketidaksediaan pastor paroki Witihama menyambut imam baru, konon, ini ada hubungannya dengan kekisruhan rencana penyambutan imam baru sebelumnya. Karena memang sebelumnya sudah direncanakan utk penyambutan namun gagal melulu akibat ulah pastor yang sama.
Pastor Paroki Witihama yang mahabaik itu, minta pastor muda ini menghadap dia terlebih dahulu sebelum bertemu keluarga di Watoone. Namun karena hasratnya yang sedikit ajaib itu tak dipenuhi imam baru maupun kalangan keluarga, sang pastor bersama antek-antek pendukungnya tak bersedia ikut menyambut imam baru.
Bahkan, konon lagi, pastor ini tak memberi tempat di paroki utk diselenggarakan upacara misa penyambutan imam baru, hanya karena imam baru memilih bertemu keluarga dulu sebelum bertemu dengannya.
Berbarengan dengan itu, pastor ini pun tak bersedia memberikan peralatan misa mulai dari jubah, termasuk hosti dan lain sebgainya sehingga imam baru harus membawa sendiri hosti maupun jubah dari Larantuka untuk penyelenggaraan misa perdana.
Dan karena kapela Watoone yang baru dibangun kembali itu belum juga rampung, maka upacara misa perdana direncanakan dilaksanakan di halaman rumah imam baru. Demikianlah untuk sementara yang dapat disampaikan pada kesempatan ini.
Sekali lagi aku bertanya, seperti apa isi dalam Paroki Witihama yang pastor serta antek-anteknya memiliki pola pikir tak ubahnya iblis berujud manusia ini. Saya hanya memegang satu keyakinan: Yesus tak mungkin keliru memilih.
Tapi jika pastor paroki Witihama "sejauh" ini, maka saya bisa membuat kesimpulan bahwa tampaknya Pastor Paroki Witihama ini hendak menciptakan aliran baru di Witihama, lepas dari Keuskupan Larantuka.
Karena pada kenyataannya, Pastor Paroki Witihama tak mendengarkan pihak Keusukupan Larantuka. Dia hanya mau berjalan sendiri dengan hasratnya yang terus bergelora bersama-sama antek-anteknya yang sebagiannya berasal dari Desa Watoone itu.
Langganan:
Postingan (Atom)